Darah dan Golongan Darah
Darah merupakan alat transportasi atau
alat pengangkutan yang paling utama dalam tubuh kita. Ada beberapa fungsi
penting darah bagi tubuh, yaitu sebagai berikut:
1. Sebagai alat pengangkut, zat yang
diangkut darah adalah sebagai berikut.
Sel-sel darah merah mengangkut oksigen
dari paru-paru ke jantung dan ke seluruh tubuh.
Plasma darah, mengangkut sari makanan
dari usus ke hati kemudian ke seluruh tubuh, karbon dioksida dari jaringan
tubuh ke paru-paru, urea dari hati ke ginjal untuk dikeluarkan bersama urin,
dan hormon dari kelenjar endokrin ke seluruh tubuh.
2. Sebagai alat pertahanan tubuh melawan
infeksi. Mekanismenya adalah sebagai berikut: - Fagositosis, yaitu menelan kuman penyakit dan zat asing yang masuk dalam tubuh.
- Limfosit menghasilkan antibodi untuk membunuh kuman dan antitoksin untuk menetralkan racun.
- Melakukan pembekuan darah ketika terjadi luka. Yang berperan penting adalah trombosit.
- Menjaga kestabilan suhu tubuh, yaitu berkisar pada 37 °C walaupun suhu lingkungan berubah. Darah mampu menyebarkan energi panas secara merata ke seluruh tubuh. Tentu tubuhmu menggigil pada saat kedinginan dan berkeringat pada saat kepanasan. Menggigil dan berkeringat merupakan mekanisme untuk menjaga agar suhu tubuh tetap stabil.
Komposisi Darah
Darah memiliki komposisi yang terdiri
atas sekitar 55% cairan darah (plasma) dan 45% sel-sel darah. Terdapat tiga
macam sel darah, yaitu sel darah merah (eritrosit), sel darah putih (leukosit),
dan keping darah (trombosit).
1. Plasma atau cairan darah
Sekitar 91% plasma darah terdiri atas
air. Selebihnya adalah zat terlarut yang terdiri dari protein plasma (albumin, protrombin,
fibrinogen, dan antibodi), garam mineral, dan zat-zat yang diangkut darah (zat
makanan, sisa metabolisme, gas-gas, dan hormon). Fibrinogen yang ada dalam
plasma darah merupakan bahan penting untuk pembekuan darah jika terjadi luka.
Proses pembekuan darah ini akan dijelaskan pada bahasan selanjutnya.
Sel darah
2. Sel darah merah (eritrosit)
Eritrosit merupakan bagian darah yang
memberi warna merah pada darah. Eritrosit mengandung zat warna yang disebut hemoglobin.
Sel darah merah berbentuk bulat gepeng yang kedua permukaannya cekung.
Sel darah merah tidak memiliki inti
sel dan mengandung hemoglobin. Hemoglobin (Hb) meru pakan protein yang
mengandung zat besi. Hemoglobin berwarna merah, karena itu sel darah merah
berwarna merah. Jumlah sel darah merah yang normal kurang lebih adalah 5 juta
sel/mm3 darah. Sel darah merah dibentuk pada tulang pipih di sumsum tulang dan
dapat hidup hingga 120 hari. Jika sel darah merah rusak atau sudah tua maka sel
ini akan dirombak dalam limfa. Hemoglobin dari sel darah merah yang dirombak
akan terlepas dan dibawa ke dalam hati untuk dijadikan zat warna empedu. Sel
darah merah baru akan dibentuk kembali dengan bahan zat besi yang berasal dari
hemoglobin yang terlepas tadi.
Tugas hemoglobin adalah sebagai berikut.
a. Mengikat O2 pernapasan
Udara pernapasan berupa oksigen (O2)
diedarkan ke seluruh tubuh untuk proses oksidasi dan respirasi. Hasil proses
oksidasi berupa tenaga digunakan untuk melakukan aktivitas.
Mengikat CO2 hasil pernapasan
Hasil pernapasan berupa CO2 dikeluarkan
dari dalam tubuh.
b. Sel darah putih (leukosit)
Sel darah putih sesungguhnya tidaklah
berwarna putih, tetapi jernih. Disebut sel darah putih untuk membedakannya dari
sel darah merah yang berwarna merah. Sel darah putih bentuknya tidak teratur
atau tidak tetap. Tidak seperti sel darah merah yang selalu berada di dalam
pembuluh darah, sel darah putih dapat keluar dari pembuluh darah. Kemampuan untuk
bergerak bebas diperlukan sel darah putih agar dapat menjalankan fungsinya
untuk menjaga tubuh.
Sel darah putih memiliki inti sel
tetapi tidak berwarna atau tidak memiliki pigmen. Berdasarkan zat warna yang diserapnya
dan bentuk intinya sel darah putih dibagi menjadi lima jenis, yaitu basofil,
neutrofil, monosit, eosinofil, dan limfosit.
Secara normal jumlah sel darah putih
pada tubuh kita adalah kurang lebih 8.000 pada tiap 1 mm3 darah. Sel darah putih
hanya hidup sekitar 12 – 13 hari. Fungsi sel darah putih sebagai pertahanan
tubuh dari serangan penyakit. Jika tubuhmu terluka dan ada kuman yang masuk,
selsel darah putih akan menyerang atau memakan kumankuman tersebut. Ibarat
sebuah negara, sel darah putih adalah pasukan tempur. Jika seseorang diserang
penyakit. Tubuh akan memproduksi lebih banyak sel-sel darah putih untuk melawan
bibit penyakit tersebut.
Sebelumnya tadi telah disinggung
mengenai sel-sel imun atau sel kekebalan atau sering disebut juga sebagai sel darah
putih (leukosit). Berdasarkan ada atau tidaknya granula di dalam sitoplasma sel,
leukosit dibedakan menjadi 2 tipe.
Granulosit
Granulosit merupakan leukosit yang
bergranula. Granulosit berperan dalam membunuh kuman penyakit dan sel asing
(termasuk sel kanker), serta memakan sel mati. Berdasarkan jenis granula serta
sifat asam dan basa sitoplasmanya, granulosit dibedakan lagi menjadi 3 macam
sel.
Eosinofil, sitoplasma eosinofil mempunyai
granula yang halus dan bersifat asam. Pada pewarnaan dengan menggunakan senyawa
asam, sitoplasma eosinofil memberikan warna merah. Sel ini mempunyai peran di
dalam membunuh kuman atau penyakit dan memakan sel mati.
Basofil, sitoplasma basofil bergranula
kasar dan bersifat basa. Basofil berperan membunuh sel asing yang masuk ke
dalam tubuh. Basofil ini jumlahnya relatif sedikit.
Neutrofil, sitoplasma neutrofil bergranula
halus dan sifatnya netral. Neutrofil lebih aktif di dalam membunuh kuman
penyakit dan memakan sel mati daripada eosinofil maupun basofil. Neutrofil
jumlahnya paling banyak.
Agranulosit
Agranulosit merupakan leukosit yang
tidak bergranula. Agranulosit terdiri atas limfosit dan monosit.
Limfosit
Merupakan sel dengan inti berbentuk
seperti ginjal atau seperti biji kacang tanah. Limfosit dibedakan menjadi 3.
Limfosit B: pada saat aktif akan
menghasilkan antibodi, yaitu protein untuk melawan sel asing dan bibit
penyakit.
Limfosit T pembunuh (sitotoksik):
bertugas membunuh sel asing (antigen) secara langsung.
Limfosit T helper (CD4+): bertugas
mengkoordinasi sel limfosit B untuk menghasilkan antibodi.
Pada penderita HIV/AIDS, sel CD4+ ini
dimakan oleh virus HIV. Akibatnya, daya tahan pasien menjadi sangat rendah yang
dapat berakibat kematian.
Monosit
Merupakan sel dengan inti berbentuk
menyerupai otak. Peran monosit hampir sama dengan peran granulosit, yaitu
membunuh bibit penyakit secara langsung tanpa melalui produksi antibodi,
membunuh sel asing (di antaranya sel kanker), dan memakan sel mati.
Keping darah (trombosit)
Keping darah berbentuk bulat atau
lonjong. Ukuran keping darah lebih kecil daripada sel darah merah. Jumlahnya kurang
lebih 300.000 pada tiap 1 mm3 darah. Keping darah hidupnya singkat, hanya 8
hari. Trombosit terdapat di dalam serum darah. Serum darah merupakan cairan
berwarna kuning yang diperoleh pada saat sel darah merah diendapkan, misalnya
dengan cara dipusingkan menggunakan alat yang disebut sentrifus. Plasma darah
yang sudah tidak mengandung eritrosit disebut serum darah. Cairan serum darah
juga mengandung sel-sel kekebalan tubuh atau sel imun dan protein-protein yang
dihasilkan oleh sel-sel imun.
Beberapa kegunaan trombosit antara
lain:
a. Membantu sistem kekebalan tubuh.
b. Berperan di dalam proses pembekuan
darah untuk penutupan luka. Ketika tubuh kita terluka, pembuluh darah robek.
c. Saat terjadi luka, darah keluar
melalui luka tersebut. Keping darah menyentuh permukaan luka, lalu pecah dan
mengeluarkan trombokinase. Masih ingatkah kamu tentang plasma darah yang
mengandung zat untuk proses pembekuan darah, yaitu protrombin dan fibrinogen? Trombokinase
dibantu dengan ion kalsium akan mengubah protrombin menjadi trombin. Trombin diperlukan
untuk mengubah fibrinogen menjadi benang-benang fibrin. Luka akan ditutup oleh
benang fibrin yang berupa benang-benang halus, sehingga darah berhenti keluar.
Golongan Darah
Sebelumnya telah disebutkan mengenai
antibodi, yaitu senyawa yang dihasilkan oleh limfosit B. Antibodi akan bereaksi
dengan antigen atau protein yang dianggap asing oleh tubuh. Selain diperoleh
dari luar tubuh, antigen juga ada yang diproduksi oleh tubuh, yaitu antigen
yang digunakan untuk penentuan golongan darah.
Penentuan golongan darah sistem ABO
dilakukan berdasarkan reaksi antigen dengan antibodi. Golongan darah dapat
berfungsi untuk menjadi penanda genetika seseorang. Berikut adalah konsep dasar
penentuan golongan darah.
Jenis antigen yang dapat diproduksi
tubuh manusia adalah antigen A atau B. Antibodi yang dihasilkan dan akan
merespon antigen tersebut adalah anti-A atau anti-B.
Antigen dan antibodi dengan huruf sama
akan membentuk suatu ikatan persenyawaan dan menggumpal.
Antigen dan antibodi dengan huruf
berbeda akan larut atau tidak menggumpal.
Pada proses transfusi darah, respon
yang terjadi adalah antibodi penerima bereaksi terhadap antigen donor.
Golongan darah manusia dibedakan
menjadi 4, yaitu golongan darah A, B, AB, dan O. Selain itu, ada juga golongan
darah tipe MN dan tipe Rhesus yang akan dipelajari di kelas yang lebih tinggi.
Berikut adalah tabel kandungan antibody dan antigen tiap-tiap golongan darah.
Antigen dan antibodi yang sesuai akan
larut atau tidak menggumpal. Sedangkan antigen dan antibodi yang tidak sesuai
akan menggumpal. Misalnya, golongan darah A yang memiliki antigen A dan
antibodi anti-B dan golongan darah B yang memiliki antigen B dan antibodi
anti-A. Jika antigen A bertemu dengan antibodi anti-A maka akan terjadi
penggumpalan. Begitu pula jika antigen B bertemu dengan antibodi anti-B maka
akan terjadi penggumpalan. Oleh karena itu, jika akan melakukan transfusi
darah, golongan darah antara pendonor dan penerima (resipien) haruslah sama.
Karena jika tidak, dapat mengakibatkan penggumpalan darah yang dapat menyebabkan
kematian.
Sistem atau Alat Peredaran Darah
Manusia
Darah tidak dapat mengalir dengan sendirinya.
Darah dapat mengalir di dalam tubuh karena ada mesin pemompanya, yaitu Jantung.
Di dalam tubuh, darah senantiasa berada di dalam pembuluh-pembuluh darah, baik
itu pembuluh yang besar maupun pembuluh yang kecil. Dengan demikian, darah
memiliki suatu sistem pengangkutan yang disebut sistem peredaran darah.
Jantung
Jantung terletak dalam rongga dada
agak sebelah kiri, di antara paru-paru kanan dan paru-paru kiri. Massanya
kurang lebih 300 gram, besarnya sebesar kepalan tangan. Jantung memiliki fungsi
untuk memompa darah. Dengan adanya jantung, darah dapat dialirkan ke seluruh
tubuh melalui pembuluh darah.
Jantung merupakan pusat sistem
peredaran darah manusia. Dari jantung, darah dialirkan ke seluruh tubuh melalui
pembuluh darah arteri atau pembuluh nadi. Sedangkan darah yang menuju ke
jantung dibawa oleh pembuluh darah vena atau pembuluh darah balik. Jadi,
jantung berfungsi memompa darah agar mengalir ke seluruh bagian tubuh kita.
Dari gambar disamping tampak bahwa
jantung memiliki 4 buah ruang yang disebut serambi dan bilik serta 4 buah
katub. Katub pada jantung berfungsi mencegah darah berbalik arah. Darah dalam
tubuh kita mengalir dengan sistem tertentu.
Dari batang pembuluh vena cava atas
dan bawah, darah masuk ke serambi kanan. Setelah melalui serambi kanan, darah
dipompa masuk ke bilik kanan. Selanjutnya darah masuk ke arteri paru-paru
kemudian masuk ke paru-paru. Darah yang berasal dari vena paru-paru masuk ke
serambi kiri, kemudian dialirkan ke bilik kiri. Selanjutnya dari bilik kiri
darah masuk ke pembuluh besar atau aorta untuk kemudian diedarkan ke seluruh
tubuh.
Pembuluh Darah
Berdasarkan aliran darahnya, pembuluh
darah dibedakan menjadi dua macam, yaitu pembuluh nadi atau arteri (pembuluh
darah yang mengalirkan darah dari jantung) dan pembuluh balik atau vena
(pembuluh darah yang mengalirkan darah menuju jantung). Baik pembuluh nadi maupun
pembuluh balik masing-masing memiliki cabang terkecil yang disebut pembuluh
kapiler.
Dinding pembuluh nadi lebih tebal,
kuat, dan elastis dibandingkan dinding pembuluh balik. Pembuluh nadi harus kuat
karena harus menahan tekanan darah yang dipompa oleh jantung. Saat jantung
berdenyut, maka pembuluh nadi pun ikut berdenyut akibat tekanan darah yang
terpompa. Jika kamu meraba pembuluh nadi, kamu dapat merasakan denyut nadi
tersebut. Salah satu tempat yang denyutnya dapat kamu rasakan dengan mudah
adalah pembuluh nadi yang berada di dekat pergelangan tangan, di dekat tulang yang
lurus dengan ibu jari.
Darah yang menjauhi jantung membawa
oksigen dan zat makanan, kecuali arteri pada paru-paru yang tidak mengandung oksigen
dan zat makanan. Alur peredaran darah dari jantung ke seluruh tubuh yang dibawa
oleh arteri adalah sebagai berikut.
Jantung > Arteri > Arteriolum > Pembuluh nadi (arteri) kapiler
Dari seluruh tubuh darah kembali ke
jantung melalui pembuluh balik (vena). Dinding pembuluh balik lebih tipis dibandingkan
dinding pembuluh nadi. Pembuluh balik besar ada dua macam, yaitu pembuluh balik
besar atas (untuk mengembalikan darah dari kepala dan tangan) dan pembuluh
balik besar bawah (untuk mengembalikan darah dari kaki dan badan). Pembuluh
nadi dan pembuluh balik bercabang-cabang beberapa kali hingga pembuluh kapiler yang
ukurannya sangat kecil. Pembuluh kapiler hanya dapat dilalui oleh satu butir
sel darah merah saja.
Sedangkan darah yang mengalir menuju
jantung dibawa oleh pembuluh darah vena atau pembuluh balik. Pembuluh darah
vena mengandung CO2, sedikit oksigen (O2), dan sedikit sari makanan, kecuali
pada vena paru-paru yang mengandung lebih banyak O2 dan sari makanan. Alur
peredaran darah dari bagian tubuh lain ke jantung yang dibawa oleh vena adalah
sebagai berikut.
Pembuluh
vena kapiler > Venolus > Vena paru-paru > Jantung
Peredaran Darah
Sistem peredaran darah pada manusia
dapat dibagi menjadi dua bagian, yaitu peredaran darah paru-paru (peredaran
darah kecil) dan peredaran darah sistemik (peredaran darah besar). Karena dua
sistem peredaran darah disebut system peredaran darah ganda.
Skema peredaran darah pada manusia,
yaitu
(a) peredaran darah paru-paru atau
peredaran darah kecil dan
(b) peredaran darah sistemik atau
disebut juga peredaran darah besar.
Peredaran darah kecil merupakan
peredaran darah dari bilik kanan jantung menuju paru-paru dan akhirnya kembali lagi
ke jantung pada serambi kiri. Pada peredaran darah kecil inilah darah melakukan
pertukaran gas di paru-paru. Darah melepaskan karbon dioksida dan mengambil
oksigen dari alveoli paru-paru. Oleh karena itu, darah yang berasal dari paru-paru
ini banyak mengandung oksigen. Darah yang banyak mengandung zat sisa
metabolisme dan karbon dioksida kembali ke serambi kanan jantung melalui
pembuluh balik. Peredaran darah besar ini mengalir dari jantung ke seluruh
tubuh, kemudian kembali lagi ke jantung.
Peredaran darah manusia selalu melalui
pembuluh darah. Oleh karena itu, peredaran darah manusia disebut peredaran
darah tertutup. Gambar sistem peredaran darah berikut akan membantu kamu untuk
lebih memahami peredaran darah manusia.
Peredaran Limfa
Darah selalu mengalir di dalam
pembuluhnya. Selain darah ada pula suatu cairan yang mengalir di seluruh
jaringan tubuh, namun tidak selalu mengalir dalam pembuluh. Cairan ini disebut cairan
limfa atau cairan getah bening. Cairan limfa mengandung sel darah putih,
fibrinogen, dan keping darah yang ketiganya berfungsi dalam proses pembekuan darah
dan mencegah infeksi. Cairan limfa masuk ke dalam pembuluh limfa. Berbeda
dengan pembuluh darah yang memiliki peredaran tertutup, pembuluh limfa memiliki
peredaran terbuka. Alasannya, pembuluh limfa merupakan pembuluh kecil yang
ujungnya terbuka.
Terdapat dua pembuluh limfa besar
dalam tubuh manusia, yaitu pembuluh limfa kanan dan pembuluh limfa kiri.
Pembuluh limfa kanan berfungsi mengumpulkan limfa yang berasal dari jantung,
dada, paru-paru, kepala, leher, dan lengan bagian atas. Pembuluh limfa kiri
berfungsi mengumpulkan limfa yang berasal dari bagian-bagian tubuh yang tidak
masuk ke dalam pembuluh limfa kanan. Cairan limfa dari kedua pembuluh limfa ini
masuk ke pembuluh balik untuk dibawa ke jantung. Di bagian tubuh tertentu,
misalnya di ketiak, leher, dan pangkal paha, pembuluh limfa membentuk simpul
yang disebut nodus limfa. Jika ada bagian tubuh yang terluka, limfa dari kelenjar
yang terdekat dengan luka tersebut akan bereaksi dan membengkak.
Tekanan Darah
Tekanan darah adalah tekanan yang
terjadi saat darah dipompa oleh jantung guna dialirkan ke tempat tertentu. Adapun
proses terjadinya tekanan darah pada jantung adalah sebagai berikut.
Jantung
berkerut > darah dipompa masuk
ke dalam pembuluh nadi tekanan darah menjadi maksimum. Tekanan darah maksimum
disebut dengan sistol.
Jantung
mengendur/relaksasi > darah
tidak dipompa > tekanan darah minimum.
Tekanan darah minimum disebut sebagai tekanan diastol.
Tekanan darah normal bagi individu
berusia antara 20-35 tahun adalah sebagai berikut.
Sistol : 120 mmHg
Diastol : 80 mm Hg
Sedangkan tekanan darah tidak normal
antara lain:
Tekanan darah tinggi: sistol atau
diastol atau keduanya di atas batas normal, misalnya 170/100 mmHg (sistol 170
mmHg; diastol 100 mmHg).
Tekanan darah rendah: sistol atau
diastol atau keduanya di bawah batas normal, misalnya 100/60 mmHg (sistol 100
mmHg; diastol 60 mmHg).
Tekanan darah seseorang dipengaruhi
oleh banyak faktor sehingga tekanan darah normal antara individu satu dengan
lainnya belum tentu sama. Spigmomanometer digunakan untuk mengukur tekanan darah.
Gangguan Sistem Peredaran Darah
Terdapat beberapa gangguan atau
penyakit pada system peredaran darah. Gangguan ini bisa terjadi pada darah,
jantung, pembuluh darah, atau tekanan darah. Gangguan tersebut dapat terjadi
karena keturunan (genetis), penyakit, atau karena gaya hidup individu yang
bersangkutan.
Gangguan yang Berhubungan dengan Darah
Anemia, merupakan penyakit kekurangan
sel darah merah atau eritrosit. Penyakit ini dapat disebabkan oleh beberapa
hal. Misalnya, tubuh kekurangan zat besi, akibatnya proses pembentukan darah menjadi
terhambat. Penyebab lainnya antara lain rendahnya kadar hemoglobin dalam darah
atau terkena penyakit infeksi cacing
Leukimia atau kanker darah, terjadi
karena sel darah putih (sel limfosit B) mengalami kelainan sehingga tidak
berfungsi sebagaimana mestinya. Selain itu, sel tersebut juga mengalami
pembelahan yang tidak terkendali
Thalasemia, penyakit keturunan di mana
tubuh tidak mampu memproduksi hemoglobin dan sel darah merah. Akibatnya
penderita mengalami anemia.
AIDS (Acquired Immunodeficiency
Syndrome), Penyakit AIDS disebabkan oleh virus, yaitu HIV (Human
Immunodeficiency Virus) yang menyerang sel darah putih manusia. Pada pengidap
penyakit AIDS, sel darah putihnya lebih cepat mati dan tidak berfungsi. Hal
tersebut terjadi karena penyakit AIDS merupakan penyakit yang menyerang system
kekebalan tubuh sehingga kekebalan tubuh tidak berfungsi. Jika terkena infeksi
atau suatu penyakit yang ringan sekalipun, sistem kekebalan tubuhnya tidak akan
bekerja. Akhirnya penderita dapat mengalami kematian.
Gangguan yang Berhubungan dengan
Jantung dan Pembuluh Darah
Penyakit Jantung, Gangguan jantung
merupakan gangguan kerja jantung dalam memompa darah. Penyebabnya, antara lain
kelebihan kolesterol. Kolesterol yang berlebihan akan menyumbat pembuluh nadi
sehingga menghambat aliran darah. Penyebab lain adalah kegemukan (obesitas).
Tubuh orang gemuk memiliki banyak lemak dan darahnya banyak mengandung
kolesterol sehingga rawan penyumbatan pembuluh darah. Oleh sebab itu, kerja
jantung menjadi lebih berat dalam memompa darah. Pada kasus gagal jantung
terjadi penurunan kerja atau kontraksi jantung. Akibatnya, volume darah dalam jaringan
tubuh kurang karena jantung tidak bisa memompa darah dalam jumlah yang
semestinya. Gejala umum orang yang berpenyakit jantung adalah nyeri di bagian
dada, sesak, dan cepat lelah.
Hemofili, adalah penyakit kekurangan
atau tidak adanya zat antihemofili sehingga darah si penderita sulit membeku.
Akibatnya jika si penderita hemofili (hemofilia) mengalami luka pendarahan, darah
akan terus mengalir dan sulit membeku.
Penyakit Kuning pada Bayi, Bayi yang
lahir dengan kulit berwarna kekuningan dapat terjadi karena rusaknya sel-sel
darah merah pada bayi tersebut.
Tekanan Darah Tinggi atau hipertensi.
Penyakit ini muncul karena adanya penyempitan pembuluh darah arteri sehingga tekanan
darah menjadi meningkat. Pada beberapa kasus, tekanan darah tinggi disertai
dengan gejala stroke. Selain faktor genetis, penyakit ini juga dipicu oleh pola
makan yang tinggi kadar lemak dan zat kapur. Konsumsi makanan yang mengandung
lemak dan zat kapur dalam kadar tinggi dapat mengakibatkan penebalan dinding
pembuluh darah yang menyebabkan penyempitan pembuluh darah.
Tekanan Darah Rendah atau hipotensi dapat
disebabkan oleh keletihan. Tekanan darah rendah pada ibu hamil dapat
mengakibatkan janin yang dikandung mengalami penurunan tingkat kecerdasan.
Gejala tekanan darah rendah antara lain pusing, pingsan, dan tubuh lemah atau
letih.
Trombus dan Embolus, merupakan
penyakit terhentinya pembuluh utama yang berfungsi menghantarkan O2 ke otot
jantung. Penyakit ini terjadi karena adanya penggumpalan atau infeksi pada
katup jantung sehingga katup jantung tidak dapat menutup lagi dan bocor.
Sklerosis, merupakan penyakit
mengerasnya pembuluh darah arteri karena timbunan lemak dan zat kapur.
Pengerasan ini selanjutnya akan menimbulkan hipertensi. Pengendapan oleh zat
lemak disebut atherosclerosis dan pengendapan oleh zat kapur disebut arteriosclerosis.
Varises, merupakan penyakit pelebaran
pembuluh darah yang terjadi pada bagian tertentu, misalnya pada betis.
Ambeien atau Hemoroid sering dijumpai
pada pria. Ambeien terjadi karena adanya pembengkakan atau pelebaran pembuluh
darah pada ujung rectum atau anus
Ketika orang beristirahat, jantung
memompa 5–6 liter darah tiap menit. Olahraga ringan menyebabkan jantung memompa
7–8 liter darah tiap menit. Sedangkan olahraga berat memacu darah memompa 30
liter darah tiap menit. (Dikutip seperlunya dengan perubahan dari: Hamparan
Dunia Ilmu Time Life: Tubuh Manusia, Tira Pustaka, 2002).
Warna biru (memar) di kulit pada saat
kamu terluka atau terkena benturan sebenarnya merupakan proses pembekuan darah
yang terjadi di dalam jaringan tubuh. Darah akibat luka tidak keluar karena
bagian permukaan tubuh tidak tergores. Darah hanya merembes keluar dari
pembuluh dan berada di jaringan, kemudian membeku di dalam daging atau jaringan
di bawah kulit. Darah yang membeku merupakan sel mati yang kemudian akan
dimakan oleh sel-sel imun, antara lain sel-sel monosit sehingga akhirnya hilang
dan memar menjadi sembuh.
Kini telah tersedia alat pacu jantung
bagi penderita yang memiliki jantung yang lemah. Alat pacu jantung ini memicu
kontraksi otot jantung secara teratur. Alat ini di tanam dekat jantung dan
baterai diganti secara berkala. Sumber: Aku dan Tubuhku,2006
Trombosit, berbentuk bulat atau oval
yang berasal dari sel besar tertentu dalam sumsum tulang yang disebut megakariosit.
Jumlahnya berkisar dari 200.000 sampai 500.000 per mm3 atau lebih. Trombosit
yang lebih kecil daripada sel darah, bertugas untuk beberapa tujuan yang berguna.
Selain untuk pembekuan darah trombosit juga membantu menyumbat kebocoran yang terjadi
di dalam pembuluh darah kecil yang disebut pembuluh rambut.
Add image! in complete your post!
BalasHapusgak lengkap
BalasHapusMau tanya fungsi golongan darah apa ya ?
BalasHapusHataraku saibou
BalasHapus