Model belajar
yang menempatkan guru tidak ubahnya seorang penceramah kerap disukai banyak
siswa. Guru diharapkan bercerita panjang lebar tentang beragam teori dengan
segudang ilustrasinya, sementara para siswa mendengarkan sambil menggambarkan
isi ceramah itu dalam bentuk yang hanya mereka pahami sendiri.
Apa pun cara yang
dipilih, perbedaan gaya belajar itu menunjukkan cara tercepat dan terbaik bagi
setiap individu untuk bisa menyerap informasi dari luar dirinya. Jika kita bisa
memahami bagaimana perbedaan gaya belajar setiap orang itu, mungkin akan mudah
bagi kita jika suatu ketika, misalnya, kita harus memandu seseorang untuk
mendapatkan gaya belajar yang tepat dan memberikan hasil yang maksimal bagi
dirinya.
Sebelum kita
sendiri mengajarkan pada orang lain, langkah terbaik adalah mengenali gaya
belajar kita sendiri. Pertimbangan ini yang seringkali dilupakan. Dengan kata
lain, kita sendiri harus merasakan pengalaman mendapatkan gaya belajar yang
tepat bagi diri sendiri, sebelum menularkannya pada orang lain. Ada banyak
alasan dan keuntungan yang bisa kita dapatkan apabila kita mampu memahami ragam
gaya belajar, termasuk gaya kita sendiri.
Ada beberapa tipe
gaya belajar yang bisa kita cermati dan mungkin kita ikuti apabila memang kita
merasa cocok dengan gaya itu.
1.
Gaya Belajar Visual (Visual Learners)
Gaya belajar
seperti ini menjelaskan bahwa kita harus melihat dulu buktinya untuk kemudian
bisa mempercayainya.
Ada beberapa
karakteristik yang khas bagi orang-orang yang menyukai gaya belajar visual ini.
Pertama, kebutuhan melihat sesuatu (informasi/pelajaran) secara visual
untuk mengetahuinya atau memahaminya; Kedua, memiliki kepakaan terhadap
warna; ketiga, memiliki pemahaman yang cukup terhadap masalah artistik; keempat,
memiliki kesulitan dalam berdialog secara langsung; kelima, terlalu
kreatif terhadap suara; kenam, sulit mengikuti anjuran secara lisan; ketujuh,
menginterpretasikan kata atau ucapan.
Untuk mengatasi
ragam masalah diatas, ada beberapa pendekatan yang bisa digunakan sehingga
belajar tetap bisa dilakukan dengan memberikan hasil yang menggembirakan. Salah
satunya adalah menggunakan beragam bentuk grafis untuk menyampaikan informasi
atau materi pelajaran. Perangkat grafis itu bisa berupa film, slide,
gambar ilustrasi, coretan-coretan, kartu bergambar, catatan dan kartu-krtu
gambar berseri yang bisa digunakan untuk menjelaskan suatu informasi secara
berurutan.
2.
Gaya Belajar Auditory Learners
Gaya belajar auditory learners adalah gaya belajar
yang mengandalkan pada pendengaran untuk bisa memahami dan mengingatnya.
Karakteristik model belajar seperti ini benar-benar menempatkan pendengaran
sebagai alat utama menyerap informasi atau pengetahuan. Artinya, kita harus mendengar,
baru kemudian bisa mengingat dan memahami informasi itu. Karakter pertama orang yang memiliki gaya belajar
ini adalah semua informasi hanya bisa diserap melalui pendengaran, kedua, memiliki kesulitan untuk menyerap
informasi dalam bentuk tulisan secara langsung, ketiga, memiliki kesulitan menulis ataupun membaca.
Ada beberapa
pendekatan yang bisa dilakukan untuk belajar apabila kita termasuk orang yang
memiliki kesulitan-kesulitan belajar seperti diatas. Pertama adalah menggunakan
tape perekam sebagai alat bantu. Alat ini digunakan untuk merekam bacaan
atau catatan yang dibacakan atau ceramah pengajar di depan kelas untuk kemudian
didengarkan kembali. Pendekatan kedua yang bisa dilakukan adalah dengan
wawancara atau terlibat dalam kelompok diskusi. Sedangkan pendekatan ketiga
adalah dengan mencoba membaca informasi, kemudian diringkas dalam bentuk lisan
dan direkam untuk kemudian didengarkan dan dipahami. Langkah terakhir adalah
dengan melakukan review secara verbal dengan teman atau pengajar.
3.
Gaya Belajar Tactual Learners
Dalam gaya
belajar ini kita harus menyentuh sesuatu yang memberikan informasi tertentu
agar kita bisa mengingatnya. Ada beberapa karakteristik model belajar seperti
ini yang tak semua orang bisa melakukannya. Pertama adalah menempatkan tangan
sebagai alat penerima informasi utama agar kita bisa terus mengingatnya. Kedua,
hanya dengan memegang kita bisa menyerap informasinya tanpa harus membaca
penjelasannya. Karakter ketiga adalah kita termasuk orang yang tidak bisa/tahan
duduk terlalu lama untuk mendengarkan pelajaran. Keempat, kita merasa bisa
belajar lebih baik apabila disertai dengan kegiatan fisik. Karakter terakhir,
orang yang memiliki gaya belajar ini memiliki kemampuan mengkoordinasikan
sebuah tim dan kemampuan mengendalikan gerak tubuh (athletic ability).
Untuk orang-orang
yang memiliki karakteristik seperti diatas, pendekatan belajar yang mungkin
bisa dilakukan adalah belajar berdasarkan atau melalui pengalaman dengan
menggunakan berbagai model atau peraga, bekerja di laboratorium atau bermain
sambil belajar. Cara lain yang juga bisa digunakan adalah secara tetap membuat
jeda di tengah waktu belajar. Tak jarang, orang yang cenderung memiliki
karakter tactual learner juga akan lebih mudah menyerap dan memahami
informasi dengan cara menjiplak gambar atau kata untuk belajar mengucapkannya
atau memahami fakta.
Penggunaan
komputer bagi oerang yang memiliki karakter tactual learner akan sangan
membantu. Karena, dengan komputer ia bisa terlibat aktif dalam melakukan touch,
sekaligus menyerap informasi dalam bentuk gambar dan tulisan. Selain itu, agar
belajar menjadi efektif dan berarti, orang dengan karakter di atas disarankan
untuk menguji memori ingatan dengan cara melihat langsung fakta di lapangan.
0 komentar:
Posting Komentar